Keributan Karena Masalah Sepele Masih Perlu?
(Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat)
Pengertian konflik atau pertentangan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, konflik berarti percekcokan; perselisihan;
pertentangan; atau ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau
drama (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh,
pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya).
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan melalui suatu ancaman atau kekerasan.
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan melalui suatu ancaman atau kekerasan.
Sebab-sebab terjadinya Konflik
Konflik dapat terjadi karena sebab-sebab berikut ini.
1) Perbedaan antara orang-perorangan, misalnya dalam perbedaan pendirian dan perasaan.
2) Perbedaan kebudayaan, karena kepribadian seseorang sedikit banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakatnya, sehingga memengaruhi pola pikir dan pola pendiriannya yang selanjutnya dapat menyebabkan pertentangan antarkelompok manusia.
3) Bentrokan kepentingan, baik antara orang-perorangan, antarkelompok atau antara orang-perorangan dengan kelompok. Misalnya perbedaan kepentingan buruh dengan majikan dapat menimbulkan konflik di antara mereka.
4) Perubahan sosial yang cepat, sehingga untuk sementara waktu mengubah nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara golongan-golongan yang berbeda pendapat mengenai pembentukan kembali sistem nilai yang akan dipakai selanjutnya.
1) Perbedaan antara orang-perorangan, misalnya dalam perbedaan pendirian dan perasaan.
2) Perbedaan kebudayaan, karena kepribadian seseorang sedikit banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakatnya, sehingga memengaruhi pola pikir dan pola pendiriannya yang selanjutnya dapat menyebabkan pertentangan antarkelompok manusia.
3) Bentrokan kepentingan, baik antara orang-perorangan, antarkelompok atau antara orang-perorangan dengan kelompok. Misalnya perbedaan kepentingan buruh dengan majikan dapat menimbulkan konflik di antara mereka.
4) Perubahan sosial yang cepat, sehingga untuk sementara waktu mengubah nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara golongan-golongan yang berbeda pendapat mengenai pembentukan kembali sistem nilai yang akan dipakai selanjutnya.
Akibat terjadinya konflik
Dari berbagai sebab dan terjadinya, konflik dapat
mengakibatkan beberapa hal, yang dinamakan akibat konflik. Akibat dari konflik
antara lain sebagai berikut.
1) Bertambahnya solidaritas di antara anggota dalam kelompok (in group), karena apabila suatu kelompok bertentangan dengan kelompok lain, maka solidaritas antara anggota-anggota dalam kelompok tersebut akan bertambah erat.
2) Retaknya persatuan kelompok karena anggotanya saling berselisih.
3) Perubahan kepribadian seseorang karena dalam suatu pertentangan antarkelompok, seseorang dapat tahan atau dapat pula merasa tertekan dengan situasi konflik tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi kepribadian seseorang.
4) Dapat menghancurkan harta benda dan jatuhnya korban manusia.
1) Bertambahnya solidaritas di antara anggota dalam kelompok (in group), karena apabila suatu kelompok bertentangan dengan kelompok lain, maka solidaritas antara anggota-anggota dalam kelompok tersebut akan bertambah erat.
2) Retaknya persatuan kelompok karena anggotanya saling berselisih.
3) Perubahan kepribadian seseorang karena dalam suatu pertentangan antarkelompok, seseorang dapat tahan atau dapat pula merasa tertekan dengan situasi konflik tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi kepribadian seseorang.
4) Dapat menghancurkan harta benda dan jatuhnya korban manusia.
Contoh akibat terjadinya konflik
Contohnya dalam perang kemerdekaan
Republik Indonesia, baik pihak Indonesia maupun pihak penjajah mengalami
kerugian harta benda juga nyawa.
Contoh lain adalah agresi militer Amerika Serikat dan sekutunya ke Irak yang tanpa dasar yang jelas, telah menyebabkan kehancuran di negara yang berdaulat itu.
5) Apabila kekuatan pihak-pihak yang bertentangan seimbang, maka dapat dicapai akomodasi. Apabila tidak, maka dapat terjadi dominasi satu kelompok terhadap kelompok lainnya sehingga pihak yang lebih lemah menjadi takluk terhadap pihak yang lebih kuat.
Contoh lain adalah agresi militer Amerika Serikat dan sekutunya ke Irak yang tanpa dasar yang jelas, telah menyebabkan kehancuran di negara yang berdaulat itu.
5) Apabila kekuatan pihak-pihak yang bertentangan seimbang, maka dapat dicapai akomodasi. Apabila tidak, maka dapat terjadi dominasi satu kelompok terhadap kelompok lainnya sehingga pihak yang lebih lemah menjadi takluk terhadap pihak yang lebih kuat.
Gambar:
Contoh konflik
|
Contoh
pertentangan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah tawuran. Tawuran ini
biasanya terjadi di kalangan akademik baik pelajar maupun mahasiswa, namun
terkadang bisa terjadi juga diantara suatu kelompok masyarakat tertentu.
Tawuran ini terjadi akibat adanya tindakan saling ejek atau menjelek-jelekan
antara satu sama lain. Namun ada juga yang terjadi akibat masalah pribadi
seseorang. Biasanya seseorang yang tersinggung atas perkataan atau perbuatan
orang lain meminta bantuan teman-temannya untuk membalas tindakan yang
diterimanya dengan cara kekerasan salah satunya tawuran.
Tawuran sendiri adalah tindakan yang sangat merugikan bagi orang
lain maupun bagi yang melakukan tawuran tersebut. Untuk orang lain yang tidak
bersalah dan tidak tahu apapun mereka merasa terganggu dengan keributan dan
kerusakan yang diakibatkan dari tawuran itu sendiri. Mereka merasa takut karena
biasanya para pelaku tawuran merusak fasilitas umum yang ada di sekitar lokasi
tawuran itu sendiri.
Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Dapat dikatakan pula integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan bermasyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Dapat dikatakan pula integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda di dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan bermasyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Jadi integrasi dalam masyarakat dapat dikatakan sebagai suatu
keadaan dimana kelompok-kelompok etnik tertentu dapat beradaptasi dengan
kebudayaan mayoritas di sekitar masyarakat khususnya di lingkungan yang mereka
tempati namun tanpa menghilangkan kebudayaan mereka sendiri. Integrasi ini juga
bisa sebagai pengendali atas konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem
tertentu.
Integrasi ini sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat
agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapai berbagai tantangan, baik
berupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Bentuk integrasi sosial, antara lain:
• Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai ciri budaya asli
• Akulturasi, yaitu penerimaan kebudayaan asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli
Untuk akulturasi seharusnya masyarakat bisa membatasi dan menyaring masuknya budaya asing yang diterima di dalam kehidupan bermasyarakat agar masyarakat bisa menilai mana yang harus diikuti dan mana yang tidak boleh diikuti. Karena masyarakat memiliki standar budaya tersendiri dan budaya yang dimiliki oleh setiap kelompok berbeda-beda. Misalnya saja budaya barat terkadang berbeda dengan budaya timur. Apa yang diperbolehkan di budaya barat tidak diperbolehkan di budaya timur.
• Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai ciri budaya asli
• Akulturasi, yaitu penerimaan kebudayaan asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli
Untuk akulturasi seharusnya masyarakat bisa membatasi dan menyaring masuknya budaya asing yang diterima di dalam kehidupan bermasyarakat agar masyarakat bisa menilai mana yang harus diikuti dan mana yang tidak boleh diikuti. Karena masyarakat memiliki standar budaya tersendiri dan budaya yang dimiliki oleh setiap kelompok berbeda-beda. Misalnya saja budaya barat terkadang berbeda dengan budaya timur. Apa yang diperbolehkan di budaya barat tidak diperbolehkan di budaya timur.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya integrasi dalam
masyarakat:
• Faktor Internal
1. Kesadaran diri sendiri
2. Tuntutan kebutuhan
3. Jiwa dan semangat gotong royong
• Faktor Internal
1. Kesadaran diri sendiri
2. Tuntutan kebutuhan
3. Jiwa dan semangat gotong royong
• Faktor eksternal
1. Tuntutan perkembangan zaman
2. Persamaan kebudayaan
3. Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
4. Persamaan visi, misi, dan tujuan
5. Sikap toleransi
6. Adanya tantangan dari luar
1. Tuntutan perkembangan zaman
2. Persamaan kebudayaan
3. Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
4. Persamaan visi, misi, dan tujuan
5. Sikap toleransi
6. Adanya tantangan dari luar
• Homogenitas kelompok
• Besar kecilnya kelompok
• Mobilitas geografis
• Efektivitas komunikasi
• Integrasi antara dua hati
• Besar kecilnya kelompok
• Mobilitas geografis
• Efektivitas komunikasi
• Integrasi antara dua hati
Syarat berhasilnya integrasi sosial:
• Bisa mengendalikan perbedaan atau konflik yang terjadi, bukan malah sebaliknya
• Setiap warga dapat saling mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya
• Bisa mengendalikan perbedaan atau konflik yang terjadi, bukan malah sebaliknya
• Setiap warga dapat saling mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya
sumber : http://www.berpendidikan.com/2015/06/pengertian-konflik-atau-pertentangan.html
0 Response to " "
Post a Comment