Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan
Dengan Lingkungan Hidup
A.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya
Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor
alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua
yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi
keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada
tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga
kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu banyaklah orang yang
melakukan migrasi.Sehingga dalam masalah ini ,maka penduduk akan dihadapi
dengan masalah lingkungan hidup, pertumbuhan penduduk dan kelaparan, serta kemiskinan
dan keterbelakangan.
Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk
Indonesia adalah 289,4 juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga
di antara negara-negara yang sedang berkembang setelah Cina dan India.Dibanding
dengan jumlah sensus tahun 1990 maka akan terlihat peningkatan penduduk
Indonesia rata-rata 1,98% pertahun. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 315,3 juta jiwa.
Bila dilihat dari luas wilayah pada peta penyebaran
penduduknya terlihat tidak merata di 34 propinsi. Berdasarkan hasil sensus penduduk
tahun 1990 sekitar 60% penduduk tinggal di pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa
hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Dilain pihak pulau Kalimantan yang luas
wilayahnya hanya ditempati oleh 5% dari jumlah penduduknya. Kondisi tersebut
menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang. Kondisi tersebut
memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut telah dilaksanakan melalui
program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa.
Dilihat dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia
masih tergolong tinggi, hal ini bila tidak diupayakan pengendalianya akan
menimbulkan banyak masalah. Di Indonesia dari tingkat partisipasi anak usia
sekolah baru mencapai 53% meskipun wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun telah
dicanangkan oleh pemerintah. Dibanding negara tetangga, tingkat partisipasi
pendidikan kita tergolong rendah. Hongkong misalnya tahun 1995 telah mencapai
95%, Korea Selatan 88% dan Singapura telah mencapai 95 %.
Masalah-masalah lain seperti ketenagakerjaan 77%
angkatan kerja masih berpendidikan rendah. Dampaknya terhadap pendapatan
perkapita yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Juga
terhadap kehidupan rumah tangga seperti perceraian dan perkawinan yang akan
berpengaruh terhadap angka kelahiran dan kematian yang dalam banyak hal
dijadikan indikator bagi kesejahteraan suatu negara. Nampaknya sederhana,
tetapi harus diingat bahwa manusia adalah sebagai subjek tetapi juga sekaligus
objek pembangunan sehingga bila tidak diantisipasi mungkin pada gilirannnya
akan berakibat ketidakstabilan atau kerapuhan suatu negara. Permasalahan
Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Pembangunan suatu bangsa berkaitan erat
dengan permasalahan kependudukannya. Suatu pembangunan dapat berhasil jika
didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki kualitas dan
kuantitas yang memadai.
B.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Kelahiran (Natalitas) Kelahiran bersifat menambah
jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas)
dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor
penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
·
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan
malu. · Anak dianggap sebagai
sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
· Anggapan bahwa banyak anak
banyak rejeki.
·
Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
·
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada
anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor
pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor
penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
·
Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
· Adanya ketentuan batas usia
menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal
berusia 19 tahun.
·
Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
· Adanya pembatasan tunjangan
anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke –
2.
·
Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan. Kematian
(Mortalitas) Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk.
Banyaknya
angka kematian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung kematian(pro
mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
1.
Faktor pendukung kematian(pro mortalitas) Faktor ini mengakibatkan jumlah
kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
a. Sarana
kesehatan yang kurang memadai.
b. Rendahnya kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan
c. Terjadinya
berbagai bencana alam
d. Terjadinya peperangan
e. Terjadinya
kecelakaan lalu lintas dan industry
f. Tindakan bunuh
diri dan pembunuhan.
2.
Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) Faktor ini dapat mengakibatkan
tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah: Lingkungan hidup
sehat. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap. Ajaran agama melarang bunuh
diri dan membunuh orang lain. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi. Semakin
tinggi tingkat pendidikan penduduk Migrasi Migrasi ada dua jenis yaitu migrasi
yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk (imigrasi) dan yang
dapat mengurangi jumlah penduduk disebut imigrasi keluar (emigrasi).
C.
TRANSISI DEMOGRAFI
Perkembangan penduduk dinegara maju dan berkembang
menunjukan perubahan keadaaan perkembangan penduduk atau transisi demografi..
Transisi
demografi dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
1.
Tahap 1 Perkembangan penduduk masih rendah dengan tingkat kelahiran ini, negara
maju pada periode 1800 – 1850 dan untuk negara berkembang 1800 – 1950
2.
Tahap 2 Tingkat kematian menurun tetapi tingkat kelahiran masih tetap tinggi,
maka tingkat pertambahan penduduk semakin besar. Negara maju pada periode 1850
– 1910 dan negara berkembang 1950 - 1970
3.
Tahap 3 Pada negara maju tingkat kematian penurun dan tingkat kelahiran juga
menurun, maka laju pertambahan penduduk mencapai tingkat yang rendah, periode
1910 – 1970. Pada negara berkembang, pada tahap 3 dibedakan kedalam dua
keadaan, yaitu :
a. Keadaan kasus
(a) Tingkat kematian tidak mengalami penurunan dan tingkat kelahiran juga tidak
mengalam perubahan, jadi laju penduduk tidak berubah.
b. Keadaan kasus (b)
Tingkat kematian mengalami penurunan dan kelahiran juga menurun, tetapi lebih
tinggi dari penurunan tingkat kematian, jadi tingkat pertambahan penduduk
mengalami proses penurunan. Pada dasawarsa dewasa ini perkembangan penduduk
yang cepat dan jumlahnya yang sangat besar, telah membawa dampak terhadap :
1.
Struktur penduduk yang berat sebelah
2.
Pengangguran yang semakin serius
3. Arus
urbanisasi yang tinggi
D.
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
baik pertambahan maupun penurunannya. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk
adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya
menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah
penduduk. Dalam dalam masalah ini maka penduduk tidak aka jauh dengan masalah
kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan
yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan
yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni
wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah
penduduk. Untuk menjamin kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat,
perlu jauh lebih banyak daripada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha
sendiri dalam semua sektor kesehatan.
Usaha-usaha secara terintegrasi dari semua sektor,
termasuk organisasi-organisasi, individu-individu, dan masyarakat, diperlukan
untuk pengembangan pembangunan sosio-ekonomi yang berkelanjutan dan manusiawi,
menjamin dasar lingkungan hidup dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan.
Seperti semua makhluk hidup, manusia juga bergantung pada lingkungannya untuk
memenuhi keperluan-keperluan kesehatan dan kelangsungan hidup. Kesehatanlah
yang rugi apabila lingkungan tidak lagi memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia
akan makanan, air, sanitasi, dan tempat perlindungan yang cukup dan aman-
karena kurangnya sumber-sumber atau distribusi yang tidak merata. Kesehatanlah
yang rugi apabila orang-orang menghadapi unsur-unsur lingkungan yang tidak
ramah- seperti binatang-binatang mikro, bahan-bahan beracun, musuh bersenjata
atau supir-supir yang mabuk. Kesehatan manusia adalah keperluan dasar untuk
pembangunan berkelanjutan. Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat membangun apa
pun, tidak dapat menentang kemiskinan, atau melestarikan lingkungan hidupnya.
Sebaliknya, pelestarian lingkungan hidup merupakan hal pokok untuk
kesejahteraan manusia dan proses pembangunan. Lingkungan yang sehat
menghasilkan masyarakat yang sehat, sebaliknya lingkungan yang tidak sehat
menyebabkan masyarakat yang tidak sehat pula.
E.
PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN KELAPARAN
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan suatu wilayah
yang dikarenakan bertambahnya angka kelahiran maupun berkurangnya jumlah
penduduk yang dikarenakan angka kematian bertambah,perpindahan penduduk dari
suatu daerah ke daerah lain atau ke tempat lain seperti migrasi,transmigrasi
dab sebagainya. Jumlah penduduk disuatu wilayah saat ini sangat mencemaskan
selain bertambahnya jumlah penduduk maka semakin sempit pula bagi mereka yang untuk
mendapatka lapangan pekerjaan ataupun untuk mencari mata pencarian mereka untuk
menjalani kebutuhan hidup,karena dapat menimbulkan angka kelaparan di bangsa
ini akan bertambah yang disebabkan masalah tadi seperti sulitnya untuk berusaha
mendapatkan kerja untuk mencukupi kebutuhan hidup karena semaki padatnya
penduduk maka semakin sempit pula peluang mereka untuk mendapatkan kebutuhan
yang mereka inginkan.
Dari masalah tersebut maka angka kematian pun semakin
bertambah,dan bisa merepotkan para pemerintah untuk menyensus penduduk yang
bertempat tinggal,walaupun pemerintah sudah mencanangkan program untuk keluarga
yang berencana tetapi sulit untuk bagi kita menjalankan perintah tersebut
dikarenakan masalah ekonomi dan kebutuhan yang mendesak. Maka dari itu semoga
pemerintah bisa lebih tegas lagi untuk menjalankan program tersebut di
antaranya mencegah orang untuk bermigrasi,karena dengan migrasi banyak orang
yang menganggur dan menyusahkan pemerintah untuk menyensus selain itu para
migrasi yang tidak bekerja hanya menjadi pengemis jalanan yang menyebabkan
kepadatan penduduk yang sia – sia dan menyebabkan banyak orang yang kelaparan
yang bisa mengakibatkan kematian.
F.
DAMPAK NEGATIF YANG TERJADI AKIBAT LEDAKAN PENDUDUK
Dampak lingkungan yang terjadi akibat masalah ledakan
penduduk adalah polusi. Tingkat polusi bergerak naik seiring dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk disuatu area permukiman. Polusi ditimbulkan dari
asap hasil pembuangan kendaraan bermotor yang jumlahnya saat ini semakin meningkat
tajam. Hal ini terlihat semakin tingginya frekuensi kemacetan yang terjadi
dijalan-jalan yang membuat jalan di kota tidak lancer lagi di lalui.Ujung dari
semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan dengan segala dampak
ikutannya seperti menurun kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan serta
hilangnya fungsi ruang terbuka.
Dampak sosial yang terjadi akibat masalah ledakan
penduduk adalah kemiskinan, karena banyaknya penduduk, lapangan pekerjaan
terbatas, akibatnya banyaklah yang menganggur. Kemiskinan berkaitan erat dengan
kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan
kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit
menular seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu masyarakat menderita
penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar terutama pada bayi. Kematian
bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan.
Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh
pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan
mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan. Adapun solusi yang dapat
menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu;
1. Melakukan Program Transmigrasi Program
transmigrasi adalah program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Saya rasa program transmigrasi ini sudah
banyak menolong penduduk Indonesia.
2.
Melakukan Program Keluarga Berencana Dengan adanya program KB dapat mencegah
kelahiran terlalu banyak anak. Saya berpendapat bahwa program KB sudah
berhasil. Sekarang di Indonesia jumlah anak yang lahir setiap tahun sudah
menurun.
3.
Mengoptimalkan Lahan Dengan Menggunakan Teknologi. Hal ini disebabkan padatnya
penduduk mengakibatkan banyaknya lahan yang dipergunakan untuk pemukiman,
sehingga lahan yang tadinya merupakan tempat penduduk menanam tanaman pangan
beralih fungsi sebagai lahan pemukiman. Peralihan fungsi ini membuat penurunan
terhadap produksi pangan penduduk sehingga penduduk mengalami kekurangan
pangan. Oleh karena itu diperlukan penggunaan teknologi agar dapat meningkatkan
produksi pangan walaupun denganlahan sempit. 4.
Pemerataan pembangunan Hal ini dapat di lihat dikota-kota yang merupakan titik
sentral pembangunan dan kegiatan ekonomi. Seharusnya pembangunan tidak hanya
terpusat dikota-kota tetapi juga dilakukan dikabupaten. Jika pembangunan
dilakukan secara merata dikabupaten maka sangat kecil kemungkinan penduduk yang
tinggal dikabupaten pindah ke kota.
G. Pertumbuhan Penduduk
Dan Penyakit Yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan
jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Adapun faktor - faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan
perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan
perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi
masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah
mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang
itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga kebanyakan
kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.
Dalam
dalam masalah ini maka penduduk tidak aka jauh dengan masalah kesehatan atau
penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan yang kurang
terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang tidak
terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni wilayah
tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk.
Untuk menjamin kesehatan bagi
semua orang di lingkunan yang sehat, perlu jauh lebih banyak daripada hanya
penggunaan teknologi medikal, atau usaha sendiri dalam semua sektor kesehatan.
Usaha-usaha
secara terintegrasi dari semua sektor, termasuk organisasi-organisasi,
individu-individu, dan masyarakat, diperlukan untuk pengembangan pembangunan
sosio-ekonomi yang berkelanjutan dan manusiawi, menjamin dasar lingkungan hidup
dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan.
Seperti
semua makhluk hidup, manusia juga bergantung pada lingkungannya untuk memenuhi
keperluan-keperluan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Kesehatanlah
yang rugi apabila lingkungan tidak lagi memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia
akan makanan, air, sanitasi, dan tempat perlindungan yang cukup dan aman-
karena kurangnya sumber-sumber atau distribusi yang tidak merata.
Kesehatanlah
yang rugi apabila orang-orang menghadapi unsur-unsur lingkungan yang tidak
ramah- seperti binatang-binatang mikro, bahan-bahan beracun, musuh bersenjata
atau supir-supir yang mabuk.
Kesehatan manusia adalah
keperluan dasar untuk pembangunan berkelanjutan. Tanpa kesehatan, manusia tidak
dapat membangun apa pun, tidak dapat menentang kemiskinan, atau melestarikan
lingkungan hidupnya. Sebaliknya, pelestarian lingkungan hidup merupakan hal
pokok untuk kesejahteraan manusia dan proses pembangunan. Lingkungan yang sehat
menghasilkan masyarakat yang sehat, sebaliknya lingkungan yang tidak sehat
menyebabkan banya
H. Pertumbuhan
Penduduk Dan Kelaparan
Kelaparan adalah suatu kondisi di mana
tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan
sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah
bentuk ekstrem dari nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam
jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan,
konflik politik, maupun kekeringan cuaca.
Fakta
mengenai kelaparan yang terjadi di Indonesia adalah tiap hari kurang-lebih
24.000 orang meninggal karena lapar atau hal-hal yang berkenaan dengan
kelaparan. Angka ini telah menurun kalau dibandingkan dengan sepuluh tahun yang
lalu yang berkisar sekitar 35.000 dan 45.000 untuk dua puluh tahun yang lalu.
Tiga perempat dari angka-angka kematian ini adalah anak-anak berumur dibawah
lima tahun. Kini, 10% dari anak-anak di negara berkembang meninggal sebelum
mereka berumur lima tahun. Angka ini menurun 28% dari lima puluh tahun yang
lalu. Kelaparan dan perang menyebabkan hanya 10% kematian karena lapar,
meskipun hal ini merupakan hal yang biasa kita dengar sehari-hari.
Kebanyakan
dari kematian karena lapar disebabkan oleh malnutrisi yang kronis akibat dari
(keadaan bahwa) penderita tidak dapat mendapatkan makanan yang cukup. Hal ini
disebabkan oleh kemiskinan yang sangat parah. Disamping kematian, malnutrisi
juga menyebabkan kerusakan indra penglihatan, kurang semangat, kelambatan
pertumbuhan badan dan meningkatnya kerawanan terhadap penyakit. Penderita
malnutrisi berat tidak berdaya untuk berfungsi melakukan kegiatan ringan
sehari-hari. Diperkiran bahwa didunia ada kira-kira 800 juta penderita
kelaparan dan malnutrisi, yaitu 100 kali lebih banyak dari yang meninggal
karena kelaparan dan malnutrisi itu setiap tahunnya.
Pada
hakekatnya, dibutuhkan hanya sedikit bahan dasar saja untuk memungkinkan si
miskin berkesinambungan dalam memproduksi makanan. Termasuk dalam bahan dasar
ini adalah bibit yang berkualitas tinggi, alat-alat yang sesuai dan kemudahan
dalam mendapatkan air. Sekedar peningkatan dalam teknik pertanian dan cara
penyimpanan makanan juga akan menolong. Banyak pakar dalam bidang kelaparan
percaya bahwa pada akhirnya jalan terbaik untuk mengurangi kelaparan adalah
lewat pendidikan. Orang-orang yang berpendidikan adalah bibit yang terbaik
dalam meningkatkan diri dari kemiskinan yang menjadi penyebab kelaparan.
I. Kemiskinan Dan Keterbelakangan
Pertumbuhan penduduk yang
semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, politik, kebudayaan hingga pendidikan. Denga adanya
pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem mata
pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda dengan makhluk lain, manusia
mempunyai kelebihan dalam kehidupannya. Mansia dapat memanfaatkan dang
mengembangkan akal budinya.Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah
mengubah cara berfikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehubungan dengan hal tersebut
dalam pokok bahsan ini, akan ditelaah mengenai pertumbuuhan penduduk,
perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata sebagai akibat
perkembangan kebudayaan.
Pertumbuhan penduduk merupakan
salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan maalah
penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi
penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah
atau negara bahkan dunia. Misal: dengan bertambahnya penduduk berarti pula
harus bertambah pula persediaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja,
jumlah gedung sekolah dan sebagainya.
Disamping itu apabila pertambahan penduduk
tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas di atas akan menimbulkan
masalah-masalah. Misalnya akan bertambah tingginya angka pengangguran, semakin
meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung
sehingga timbulnya berbagai kejahatan atau kriminalitas lain.
Salah satu wabah penyakit yang melanda
negara-negara yang sedang berkembang ialah kemiskinan beserta saudara
kembarnya, yaitu keterbelakangan. Kemiskinan dan keterbelakangan adalah suatu
penyakit, karena dalam kenyataannya dua hal itu melemahkan fisik dan mental
manusia yang tentunya juga berdampak negative terhadap lingkungan.
Kemiskinan dan keterbelakangan
begitu erat kaitannya satu sama lain sehingga dapat dianggap sebagai satu
pengertian, maka digunakan satu istilah saja, yaitu kemiskinan di mana sudah
terkait pengertian keterbelakangan.
Dampak
kemiskinan terhadap orang-orang miskin sendiri dan terhadap lingkungannya, baik
lingkungan social maupun lingkungan alam, dengan sendirinya sudah jelas
negative. Orang miskin tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi minimal bagi dirinya
sendiri maupun bagi keluarganya. Dampak kemiskinan terhadap lingkungan social
tampakmengalirnya penduduk ke kota-kota tanpa bekal pengetahuan apalagi bekal
materi. Akibatnya antara lain ialah banyaknya tukang becak, pemungut punting,
gelandangan, pengemis, dan sebagainnya yang menghuni kampung-kampung liar dan
jorok di gubuk-gubuk reot yang tidak pantas didiami manusia.
Sebab-sebab kemiskinan yang pokok
bersumber dari empat hal, yaitu mentalitas si miskin itu sendiri, minimnya
ketrampilan yang dimilikinya, ketidakmampuannya untuk memanfaatkan
kesempatan-kesempatan yang disediakan, dan peningkatan jumlah penduduk yang
relatif berlebihan.
Kemiskinan dan
keterbelakangan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini
secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi
moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam
berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
a. Gambaran kekurangan
materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,perumahan,
dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
b. Gambaran tentang
kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk
pendidikan dan informasi Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
c. Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai"
disini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia.
Sumber:
http://febrah.blogspot.com/
http://hannitacambridge.blogspot.com/2011/11/perkembangan-penduduk-indonesia.html
https://alf14n08.wordpress.com/2011/11/12/perkembangan-penduduk-indonesia/
http://triatmuji.blogspot.co.id/2015/11/kata-pengantar-dengan-menyebut-nama.html
http://triatmuji.blogspot.co.id/2015/11/kata-pengantar-dengan-menyebut-nama.html
0 Response to "Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup"
Post a Comment